Gandeng Anak Muda, FBK 2023 Gambarkan Masa Kejayaan Mataram Islam

Gandeng Anak Muda, FBK 2023 Gambarkan Masa Kejayaan Mataram Islam

Festival Budaya Kotagede (FBK) kembali diselenggarakan pada tanggal 11-12 November 2023 di Kawasan Budaya Bokong Semar. Kawasan ini merupakan petilasan sejarah dengan Kawasan Benteng Cepuri. FBK 2023 mengangkat tema “nJagong ing Jagang”, meramaikan selokan yang mengelilingi Benteng Cepuri dengan jagongan-jagongan lintas generasi. Sebagaimana FBK bukan hanya festival hiburan, jagongan ini adalah sebuah ikhtisar dalam nyengkuyung mbangun Bumi Mataram dengan program-program menyenangkan dan juga sebuah pengkajian atas hubungan manusia, alam juga kebudayaan.

Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya (BPKCB) Kotagede dengan difasilitasi oleh Kundha Kabudayaan DIY menangkap 2015 jadi momen bagi tiga kelurahan dan dua desa di Kotagede dalam mbaurekso mengawali Festival Budaya Kotagede. Kegiatan kesenian di Kotagede sejatinya sudah hidup sejak 1999, dengan lahirnya FBK ini merupakan upaya meneguhkan diri momentum milik warga yang ditandai dengan geliat gotong royong pada pelaksanaan setiap tahunnya.

“Festival Budaya Kotagede bukan festival antah-berantah, bukan semacam festival kontemporer, tapi FBK ini walaupun digarap anak-anak muda tetep seumbernya adalah budaya Mataram. Kita tahu persisi keraton Yogyakarta sendiri berlandaskan kepada budaya Mataram. FBK merupakan suatu upaya warga Kotagede untuk tetap melestarikan nilai-nilai budaya Mataram Islam,” ungkap Priyo Mustiko, Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara saat temu media di Museum Kotagede Intro Living Museum Rabu malam (8/10).

Tahun ini FBK diselenggarakan meriah dengan melibatkan anak-anak muda Kotagede baik sebagai panitia penyelenggara maupun pengisi acara. Mulai dari agenda karnaval, stand Pasar Senthir hingga band yang ditampilkan berasal dari warga Kotagede. “Tahun ini kami mencoba sesuatu yang baru, harapan kami melibatkan anak-anak muda untuk emnjalankan ini selin itu lokasi hanya ada di satu tempat. Harapan saya, kita rencanakan akan bepindah-pindah dari Kalurahan yang satu hingga Kalurahan kelima. Lalu, selalu melibatkan anak muda.” Ucap Priyo Salim Ketua BPKCB DIY.

Beberapa agenda yang dihadirkan FBK 2023 adalah:

  1. Aktivasi Pesta Warga

Berasal dari kebiasaan warga dalam memancing di jagang (kolam), maka “Si Paling Mancing” menjadi sebuah program natural yang menjadi aktivasi memori dan juga guyub yang ada. Dilaksanakan secara besar-besaran, program “Si Paling Mancing” ini menjadi sebuah inovasi yang digadang-gadangkan, selain pada program yang meriah tiap tahunnya yakni Jalan Sehat dan juga gelar Jathilan. Tak luput dari ingatan, FBK akan hadir dengan Karnaval Budaya-nya. Karnaval budaya turut diramaikan oleh kontingen masing-masing kelurahan dan desa dengan tema Ambangun Bumi Mataram akan mengajak para warga mengelilingi kotagede hingga rute bermuara pada arena Panggung Kesenian di Kawasan Cagar Budaya Bokong Semar.

  1. Aktivasi Panggung Kesenian

Panggung kesenian adalah sebuah muara dari karnaval budaya yang telah berjalan mengajak seluruh warga dari jalan utama menuju Panggung Kesenian untuk Berunjuk Seni. Unjuk diri kesenian ini dibawakan oleh masing-masing kontingen karnaval budaya dilanjutkan oleh Tari Persembahan Ambangun Bumi Mataram yang terbagi menjadi 5 fragmen proses pembangunan kerajaan yang dibawakan oleh 5 kelurahan di Kotagede. Dramaturgi sejarah dalam satu sajian panggung dilanjutkan oleh penampilan lintas genre Tradisional, Pop Dangdut, Etnik, dan Underground yang menjadi potret perkembangan kebudayaan anak muda Kotagede, yang kemudian dinamakan “Panggung e Cah-Cah”.

  1. Aktivasi Tematik

Dengan melihat lebih dekat sendi-sendi kehidupan dan juga ikut terlibat, terdapat program-program Sasar Susur dengan menggandeng komunitas jalan kaki di Yogyakarta untuk serentak Walking Tour di Kotagede dengan titik mula dan henti di Bokong Semar pada rangkaian hari FBK 2023. Selain jalan-jalan, ada juga aktivasi workshop dengan merasakan live experience dalam menjajal berbagai atraksi seperti Kian Berkain (styling menggunakan kain), Jamu Menjamu (meramu jamu), Kepo Kipo (memasak kipo), Sayang Wayang (melukis wayang), Hamemayu Hayuning Matatam (lomba mewarnai tingkat TK), Becik Ketitik Rupa Ketara (menggambar dengan teknik pointillism), Aksi Aksara (mengenal aksara jawa), dan Kelas Cukil (eksplorasi sampah sebagai media seni grafis).

  1. Kolaborasi Komunitas Lokal

Dengan berbagai potensi, jejaring dan juga arus aktivitas yang sirkular di FBK 2023, maka kesempatan ini disambut baik oleh para warga, seperti adanya Pasar Senthir yang menghadirkan 24 lapak makanan, minuman, dan barang lawasan otentik dari lima wilayah di Kotagede yang telah terkurasi dengan baik. Lalu, ada aktivasi Ruang Bokong Semar sebagai zona nostalgia dan ramah anak dengan berbagai pilihan permainan tradisional yang juga akan dibersamai diskusi dan obrol santai tentang Dolanan Anak oleh Kelompok Studi Seni Budaya dan Program Studi Humanitas UKDW.

Kazebara

Suka menulis dan menikmati hidup saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *