Mengelola dan Merawat Ingatan Melalui Pameran Arsip Tari Jogja Pertama

Mengelola dan Merawat Ingatan Melalui Pameran Arsip Tari Jogja Pertama

Dalam dunia seni tari, arsip masih dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting. Padahal arsip menyimpan data dan berbagai pengetahuan yang bisa bermanfaat bagi generasi penerus. Kesadaran ini yang membuat Sanggar Seni Kinanti Sekar menggelar Pameran Arsip Tari Jogja #1. Pameran ini digelar juga untuk memperingati ulang tahun ke 7 Sanggar Seni Kinanti.

Pameran Arsip pertama ini bertajuk “Gelar Gulung”. “Sebelum mengambil tajuk Gelar Gulung ditetapkan sebagai tema, kita sudah bergerak ke sana ke mari, bertemu dengan seniman. Bersinggungan dengan berbagai macam arsip, seperti kliping, album foto, properti dan sebagainya. Dari situ kita melihat, kita seperti menggelar kemudian menggulung kembali nilai-nilai luhur yang selalu tumbuh di sekitar kita,” ungkap Ihsan Kurniawan selaku Pimpinan Produksi, pada saat pembukaan pameran, Jumat (29/7).

Sanggar Seni Kinanti Sekar

Pameran akan berlangsung pada 29 Juli – 5 Agustus 2022 di Galeri Kelas Pagi Yogyakarta Jl. Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Dibuka pada pukul 11.00 WIB setiap harinya. Selain pameran juga akan ada beragam diskusi, master class dan workshop. Jadwal acaranya bisa dilihat melalui akun Instagram resmi @arsiptarijogja dan @sanggarkinanti. Jika membutuhkan informasi lebih lengkap bisa menghubungi 081228002213.

Kegiatan pameran seperti ini bukan pertama kalinya digelar. Pada tahun 2019 Sanggar Seni Kinanti Sekar juga menggelar acara pameran arsip tari sanggar. Kala itu pamerannya lebih menggambarkan pada proses yang dilakukan Sanggar Seni Kinanti Sekar. Belum melibatkan seniman luar.

“Awalnya ketika kita melihat pada hal-hal seputar arsip, kita hanya berpikir bagaimana kita bisa disiplin mendokumentasikan kegiatan kita di sanggar. Agar mempunyai satu kebiasaan, kesadaran untuk selalu mendokumentasikan, mengarsipkan kegiatan yang kita lakukan,” terang Ihsan.

Pameran Arsip tari Jogja

Pameran arsip yang melibatkan banyak seniman ini adalah hasil diskusi dan dipersiapkan dalam waktu yang singkat. “Untuk proses perisapan Gelar Gulung Pameran Arsip Jogja yang pertama ini kendalanya yang jelas adalah waktu. “Awalnya kita rancang hanya pameran kecil arsip sanggar. Tapi setelah kami bertemu dengan Bimo Wiwohatmo, Butet Kertaredjasa, akhirnya wacana itu berkembang menjadi lebih besar,” ungkap Bagas Santosa, Pimpinan Sanggar Seni Kinanti Sekar.

Pameran ini melibatkan 12 seniman tari, diantaranya: Bagong Kussudardja, Wisnu Wiwohatmo, Didik Nini Thowok, Miroto, Anter Asmorotedjo, Besar Widodo, Kinanti Sekar Rahina, Megatruh Banyumili, Widi Pramono, Eka lutfi, dan Uti Setyastuti. “Kita selalu bercermin melihat kawan-kawan di seni rupa yang punya cara pengelolaan arsip yang baik dan bagus sehingga arsip dan dokumen yang menumpuk itu bisa menjadi produk pengetahuan. Dari sana kita fokus di tari dan kita keliling ke senior tari. Kita memamerka dokumen-dokumen arsip koreografer, penari, budayawam di Jogyakarta dari sekitar 1950 sampai sekarang,” terang Ihsan.

Pameran Arsip tari Jogja (3)

Bagas menambahkan jika tim penitia bekerja keras mencari dan mengumpilkan arsip selama tiga minggu dengan menghubungi banyak keluarga para seniman yang sudah almarhum dan sudah berusia lanjut. “Kita merasa perlu melihat, mempelajari dokumen-dokumen dari para maestro yang dulu telah bekerja keras membangun dan menciptakan banyak karya sehingga perkembangannya bisa kita rasakan hari ini,” terang Bagas.

Paksi Raras Alit menjelaskan jika bagi generasi muda arsip itu merupakan tools yang sangat penting untuk belajar tentang hari ini dan untuk merancang masa depan, dijadikan referensi berkarya. “Memamerkan atau mempelajari arsip itu sekaligus mengawetkan memori. Kesadaran pengelolaan arsip yang sudah dimulai oleh teman-teman sanggar dari hari ini sampai beberapa hari ke depan dan InsyaAllah menjadi rutin, harapannya bisa menularkan kepada teman-teman lainnya,” jelasnya.

Kazebara

Suka menulis dan menikmati hidup saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *