‘Hati-Hati Di Jalan’ Menutup Hari Pertama PJF 2023
Prambanan Jazz Festival (PJF) kembali hadir dengan artis-artis internasional dan lintas usia. Hari pertama, Jumat (7/7), gelaran Prambanan Jazz berlangsung syahdu dan meriah dengan line up musisi dari berbagai generasi. Dibuka oleh penampilan Treeshome yang mengenakan tenun Koloncucu khas Ternate, band ini seakan menyuguhkan kekayaan budaya Indonesia. Berlatar Candi Prambanan, mereka tampil percaya diri dengan budaya Maluku Utara yang melekat. Sesuai dengan tema Prambanan Jazz Festival tahun ini “Culture For The Future” dan tagline “The Magical Experience”. Threeshome membawakan lagu bernuansa budaya masyarakat Moluku Kieraha diantaranya Bersuaralah, Mantra Kabata, Bumi bersuara, dan Nyanyian Tanah Rempah.
Penampil kedua adalah Bilal Indrajaya, musisi muda kelahiran tahun 1995 ini merupakan solois dan penulis lagu yang berasal dari Tangerang Selatan. Kali ini Bilal membawakan lagu-lagu terbarunya di panggung PJF. Bilal mengaku senang bisa turut menjadi bagian PJF 2023 ini. “Suatu kehormatan bagi saya bisa tampil di Prambanan Jazz Festival yang merupakan salah satu event musik terbesar di Indonesia, apalagi bisa satu panggung dengan banyak nama-nama besar yang saya kagumi,” ungkapnya ketika Press Conference PJF, Jumat (6/7) di Prambanan Jazz Cafe.
Menambah syahdunya Candi Prambanan di sore hari, Pusakata, Nadin Amizah dan Lucky Chop menampilkan lagu-lagu terbaiknya. Suasana semakin meriah dan ramai dengan penonton yang antusias. Selain menikmati music dan panorama indah Prambanan, penonton PJF 2023 juga bisa sekaligus wisata kuliner di deretan stand Pasar Kangen. Aneka kuliner lokal disajikan. Pendiri Rajawali Indonesia dan CEO Prambanan Jazz Festival Anas Syahrul Alimi, dengan antusias menyatakan bahwa para penikmat musik yang hadir tidak hanya menikmati Prambanan Jazz, tetapi juga menjadi pelaku music tourism. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan perekonomian dan menciptakan perputaran uang yang signifikan.
“Kita perlu memahami bahwa ketika orang datang ke Prambanan Jazz, sebenarnya mereka berperan sebagai pelaku music tourism. Mereka datang ke Prambanan Jazz tidak hanya untuk acara tersebut, tetapi juga bisa mengunjungi Artjog, desa wisata, atau tempat wisata lain seperti Kaliurang atau Tebing Breksi. Dalam hal ini, kita harus mendorong ekosistem music tourism ini agar dapat menyebar ke berbagai tempat. Mereka tidak hanya datang untuk menonton Prambanan Jazz, tetapi juga akan tinggal lebih lama,” ungkap Anas Syahrul Alimi, Kamis (6/7) sore.
Suasana malam PJF hari pertama dilanjutkan dengan penampilan band kawakan Kahitna yang mengajak penggemarnya bernostalgia. Membuka penampilan dengan lagu ‘Tentang Diriku’ Hedi Yunus memperkenalkan seluruh personal yang hadir serta beberapa kali menyebut mendiang Carlo Saba, salah satu vokalis Kahitna yang sudah tutup usia. Kahitna mengakhiri penampilannya dengan lagu ‘Cantik’ dan mengajak seluruh penonton bernyanyi bersama. Dilanjutkan dengan penampilan Lucky Chops dan Gipsy Kings yang sukses membuat para penonton asik bejoget meskipun tidak memahami lirik lagu yang dibawakan.
PJF hari pertama ditutup dengan kehadiran TULUS yang disambut meriah oleh penonton. Membuka penampilan dengan lagu ‘Suatu Kali’, TULUS mengajak penonton bernyanyi bersama. Beberapa kali TULUS ingin turun dari penggung menyapa penggemar secara langsung, namun niatnya harus diurungkan karena tidak ada akses untuk turun panggung. “Saya akan bawakan banyak lagu malam hari ini, dan sepertinya kebanyakan yang akan saya bawakan adalah lagu-lagu baru. Saya sangat senang sekali setiap kali mendapatkan kesempatan untuk bisa bernyanyi dengan tempat yang megah ini. Saya berharap energi kami di atas panggung bisa teman-teman rasakan,” ungkap TULUS.
Lagu-lagu yang dibawakan TULUS adalah Ruang Sendiri, Kelana, Monokrom, Kisah Sebentar, Interaksi, Sewindu, Jatuh Suka, Diri, Tujuh Belas dan menutuo penampilannya dengan Hati-Hati Di Jalan. Lagu terakhir ini dinyanyikan dengan sangat meriah bersama dengan penonton. PJF akan hadir hingga minggu depan dengan menampilkan lebih dari 60 musisi, termasuk 12 musisi internasional.