Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023: Usung Tema Clayboration

infoseni.id – Pemotongan tumpeng oleh Timbul Raharjo (Dewan Penasihat Jogja Ceramic Fest), Veraningsih (Direktur Jogja Ceramic Fest) dan Hikmat Hardono (Steering Committee Nonton Bareng Indonesia) menandai resminya pembukaan Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 pada hari Sabtu (22/7/2023 di Museumku Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Kabupaten Bantul, DIY.
Pembukaan Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 yang dimeriahkan dengan tarian tradisional: Jathilan menyambut penonton dan sore yang bergembira.
Veraningsih, Direktur Jogja Ceramic Fest, menyampaikan bahwa Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 berawal dari spirit yang ada pada teman-teman penggiat seni keramik dan lintas displin lainnya. “Mereka bersatu membuat sebuah wadah untuk menumbuhkan seni keramik secara festiv”, jelas Vera.
Keramik telah menjadi budaya yang melekat dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dilihat dari bukti-bukti sejarah peradaban berupa tembikar, perhiasan, arca-arca terakota hingga candi batu-bata yang ditemukan di berbagai wilayah.
Seiring perkembangan jaman, eksistensi seniman keramik sudah sejak lama menjadi bukti daya cipta sekaligus eksplorasi budaya keramik di Indonesia. Keramik telah merasuk dalam sendi hidup masyarakat, dari pemenuhan kebutuhan domestik hingga menjadi penopang ekonomi.
Yogyakarta menjadi salah satu wilayah berkembangnya budaya dan estetika keramik, terbukti dengan adanya sentra keramik yang terkenal yakni Kasongan.
Masyarakat Kasongan telah mewarisi ragam kerajinan tanah liat, sehingga diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pelaku keramik sendiri kian beragam keahlian dan pengalamannya, hingga merebak di sektor pendidikan. Namun histori panjang keramik dan daya tarik wisata sebagai komoditas saja tak cukup.
Regenerasi dan ketersediaan bahan baku menjadi persoalan yang perlu disoroti. Rumah kreatif keramik di Yogyakarta pun cenderung soliter. Dalam helatan seni, keramik acapkali kurang memiliki panggungnya sendiri, ia berada di antara eksistensi seni rupa atau seni kriya.
Sayangnya fakta ini berbenturan dengan semangat kreasi dan peminat/penonton keramik yang tinggi.
Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 hadir sebagai ‘panggung’ helatan untuk menggencatkan dan menyemarakkan kembali budaya keramik.
Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 diinisiasi oleh Nonton Bareng Indonesia bersama Citrus Studio dan Waton Art Studio berfokus pada interaksi antara pegiat keramik terhadap penonton atau peminatnya sehingga terjadi pemberdayaan komunitas keramik di Yogyakarta.
Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 digelar di kompleks MuseumKu Gerabah Kasongan, Desa Gerabah Kasongan, Bantul selama 9 (Sembilan) hari, mulai tanggal 22 hingga 30 Juli 2023.
Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 ini dihadirkan melalui kolaborasi bersama dari berbagai pegiat keramik di Yogyakarta sebagai upaya dalam mengukuhkan posisi tawar keramik dalam arus seni budaya di daerah istimewa.
Kolaborasi menjadi titik berangkat spirit hadirnya Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 ini. Sehingga Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 perdana ini mengusung tajuk: “Clayboration”.
Melalui beragam rangkaian program aktivasi, Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023: Clayboration mengundang perajin, seniman, budayawan hingga akademisi yang bergelut di dunia keramik untuk berpartisipasi aktif.
Semangat kolektif-kolegial yang diambil dari budaya keramik masyarakat menjadi pendar api semangat perubahan dan kemajuan budaya keramik yang muncul dari komunitas masyarakat Kasongan sendiri.
Jogja Ceramic Fest: Clayboration berlangsung selama sembilan hari, dari tanggal 22 hingga 30 Juli 2023.
Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 menghidupkan beberapa rangkaian program: mulai dari pameran, interactive performance, kelas keramik, residensi seniman, dialog interaktif, hingga program staycation di Desa Kasongan.
Ada 11 (sebelas) program utama Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023, diantaranya: Ceramic Art Exhibition, Claystage, Ceramic Corner, Ceramic Studio Visit, Interactive Dialog, Creative Ceramic Class, Creative Ceramic Market, Ceramic Contest, Claycation, dan Raku Night Performance.
Program-program ini dapat diikuti secara umum oleh seluruh penonton Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023 secara gratis.
Ceramic Art Exhibition
Pameran seni keramik untuk memfasilitasi seniman keramik dan atau kolektif keramik untuk memamerkan karya seninya. Pameran juga akan menampilkan karya-karya seniman maestro keramik Yogyakarta dan Indonesia seperti RM. Saptohoedojo, Timbul Rahardjo, Noor Sudiyati dan lainnya.
Claystage
Rangkaian seni pertunjukan yang mengeksplorasi kerja keramik di Kasongan dan Indonesia dengan Prehistoric Body Theater merupakan salah satu performer yang mempresentasikan karya berjudul Sangiran 17.
Ceramic Corner
Ruang edukasi dan arsip literasi keramik dalam praktik seni dan budaya yang dapat diakses oleh publik selama kegiatan berlangsung.
Ceramic Studio Visit
Kegiatan yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pemilik studio keramik dengan penikmat keramik sehingga tercipta transfer of knowledge. Ada 4 studio keramik di Kampung Keramik Kasongan dan sekitarnya yang akan berpartisipasi.
Interactive Dialog
Wadah presentasi peserta Residensi Desa Keramik dan para seniman menyoal budaya keramik. Kegiatan ini dapat diakses oleh publik yang ingin berbincang dan berdiskusi perihal keramik.
Creative Ceramic Class
Kelas untuk memfasilitasi audiens keramik yang ingin merasakan pengalaman membuat keramik dan berkreasi bersama pemuda perajin dan seniman keramik Kasongan.
Creative Ceramic Market
Pasar Keramik Kreatif akan memfasilitasi 20 lapak bagi para pegiat keramik yang memiliki produk keramik dan ingin memasarkannya.
Ceramic Contest
Kompetisi untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) minat jurusan keramik, mahasiswa jurusan keramik, dan perajin studio keramik di Indonesia.
Claycation
Pengalaman berwisata dan menetap di Desa Kasongan selama tiga hari, menginap di villa yang terletak di sekitar pemukiman perajin keramik, tur desa, mengunjungi beberapa rumah produksi keramik, pengalaman membuat keramik hingga mencicipi berbagai kuliner lokal khas Desa Kasongan.
Raku Night Performance
Performans kolektif interaktif antara pegiat keramik dan penonton keramik. Kegiatan ini diadaptasi dari proses Raku itu sendiri: Teknik pembakaran atmosferik, di mana keramik panas yang berpendar dikeluarkan dari tungku pembakaran dan dimasukkan dalam wadah yang mudah terbakar.
Vera, menjelaskan bahwa melalui Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023, JCF percaya bahwa melalui perhelatan inilah akan muncul kolaborasi-kolaborasi baru antara penggiat seni atau juga lintas displin lainnya. Sehingga inklusifitas dapat terasa oleh setiap orang, entah itu dari pelaku seni itu sendiri atau juga dengan penonton.
“Kita akan bersenang-senang, bergembira bersama untuk merayakan keramik di tanggal 22 Juli nanti”, ujar Vera sebelum menutup wawancara. “Aku mengajak siapapun untuk hadir , datang dan turut merayakan kegembiraan dari Jogja Ceramic Fest (JCF) 2023. Sampai bertemu!”