Jogja Japan Week, Bukti Keharmonisan Yogyakarta Kyoto

Jogja Japan Week (JJW) baru saja selesai digelar pada al 1-3 September 2023 di Sleman City Hall. Seakan menyewa satu mall, panggung dan stand Jogja Japan Week memenuhi Atrium Rama, Atrium Shinta, Exhibition Hall, dan Garden lantai 1. Dari agenda ini, semakin banyak masyarakat yang tahu jika hubungan Yogyakarta dan Jepang, terutama Kyoto begitu harmonis.
Tidak sekadar hubungan bilateral, tapi hubungan baik antara Yogyakarta dan Kyoto berawal dari kedekatan kedua pimpinan daerah. Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang pada masa Perang Dunia II menjabat sebagai pemimpin Yogyakarta sudah bersahabat dekat dengan Yukio Hayashida, yang dulunya merupakan tentara Jepang yang bertugas di Yogyakarta dan pernah menjadi Gubernur Kyoto. Kedekatan hubungan kedua pemimpin tersebut menjadi jalan kedekatan kedua daerah.
Ditambah lagi banyak kesamaan antara Kyoto dan Yogyakarta sebagai daerah yang kental dengan budaya. Juga terdapat sentra-sentra Usaha Kecil Mikro (UKM) di kedua wilayah ini yang menghasilkan produk-produk khas. Diawali dengan perjanjian untuk pendirian hubungan yang ramah antara Pemerintah Daerah DIY dan Prefektur Kyoto, ditandatangani oleh Paku Alam III yang mewakili Yogyakarta dan Yukio Hayashida yang mewakili Prefektur Kyoto. Di dalam persetujuan tersebut terdiri dari beberapa aspek seperti seni dan budaya, pendidikan dan ilmu teknologi, promosi turis, industri. Hingga saat ini Yogyakarta dan Kyoto menjadi Sister Province secara resmi sejak tahun 1985.
Dari aspek spiritualitas dan budaya, Yogyakarta dan Kyoto memiliki kemiripan. Misalnya dalam pengembangan tata Kota. Sultan Hamengku Buwono I mendirikan Keraton Yogyakarta dengan rencana tata ruang yang dikembangkan dengan poros Utara-Selatan, Gunung Merapi, Keraton dan Pantai Selatan. Sedangkan Kyoto didirikan dengan poros Utara-Selatan. Di keempat penjuru kota, didirikan empat masjid Pathok Nagari sebagai tempat peribatan sekaligus benteng ketahanan budaya Yogyakarta. Di Kyoto, di bagian Tenggara dan Barat Daya juga didirikan kuil peribadatan. Kyoto dan Yogyakarta pernah menjadi ibukota, selain keduanya juga dikenal sebagai kota budaya dan sejarah.
Kerjasama yang terjalin meliputi berbagai macam bidang. Dalam bidang pertanian, Kyoto mengirim beberapa tenaga ahli pertanian untuk bertukar teknologi dengan Indonesia. Dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan, perwakilan Kyoto selalu rutin mengadakan pertukaran pelajar dari DIY ke Kyoto dan juga mengadakan lomba pidato bahasa Jepang di DIY. Dalam bidang kemanusiaan, Kyoto mengirimkan bantuan tunai dan non tunai kepada DIY di saat terdapat gempa di Yogyakarta pada tahun 2006.
Perwakilan DIY juiga dikirm ke Jepang dalam misi pertukaran budaya dengan mengadakan pameran Batik agar masyarakat luar negeri semakin mengenal budaya Indonesia. Kerjasama Batik Yogyakarta dengan benda-benda khas Kyoto seperti kimono, obi, sandal dan tas khas Kyoto dengan motif batik menjadi program kerjasama yang disebut TeCollabo (kerjasama teknologi). Kyoto juga sering mempertunjukkan seni dan kerajinan tangan para perajin dari kedua provinsi tersebut dalam acara memperingati hubungan kerjasama Sister Province.
JJW 2023 juga dalam rangka untuk memperingati 65 tahun hubungan kerjasama dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. “Hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, pada tahun ini memasuki usianya yang ke-65 tahun. Selama lebih dari 6 dekade, secara formal dan non formal telah terjalin interaksi persahabatan dan kerjasama yang sangat harmonis di berbagai sektor,” ungkap Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam sesi pembukaan Jogja Japan Week 2023, Jumat (01/09).
JJW dihadiri oleh Wakil Duta Besar Jepang Tamura Masami. Dibuka dengan penampilan apik kolaborasi seniman Jepang dan Indonesia. Menghadirkan Daisuke Ogawa seorang master taiko terkenal dari Jepang yang sudah lebih dari 30 tahun berkiprah di musik taiko. Serta Ai Husada, seorang tokoh dan master tari tradisional Jepang. “Kegiatan ini sangat berkontribusi meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Terutama tahun ini menginjak 65 tahun Hubungan Kerjasama Jepang Indonesia serta 15 tahun peringatan Hubungan Kerjasama Jepan dan ASEAN,” ungkapnya.