Pameran Abhimantrana, Lestarikan Upacara Tradisi Keraton Jogja

Pameran Abhimantrana, Lestarikan Upacara Tradisi Keraton Jogja

Pameran awal tahun kembali digelar Karaton Ngayogyakarta dalam rangka Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kali ini Kraton Jogja, mengangkat tajuk ‘Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta’. Pameran Abhimantrana ini menyajikan berbagai upacara adat yang dilakukan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Pameran ini resmi dibuka Jumat (8/3) di Kagungan Dalem Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pameran ini secara resmi dibuka langsung oleh Sri Sultan Hamengku Bawono X, selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Jumat malam (8/3). Hadir juga dalam pembukaan diantaranya KGPAA Paku Alam X beserta GKBRAA Paku Alam, sejumlah anggota forkopimda, pejabat di lingkungan Pemda DIY dan para tamu undangan lainnya. Acara pembukaan ini juga terbuka untuk umum seperti yang telah dikabarkan Keraton Yogyakarta melalui laman instagramnya.

Meski diguyur hujan yang cukup deras, para pengunjung yang datang sangat antusias terlihat dari penuhnya tempat duduk lesehan dan kursi yang disediakan Keraton. Gusti Bendara, selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya sekaligus penanggungjawab pameran menyampaikan bahwa tema kali ini yang diusung menjadi tema bersama untuk Pameran dan Symposium

Pembukaan Pameran Abhimantrana 2024

Pemilihan judul pameran ini mempertimbangkan tiga aspek, yakni kraton, manusia sebagai tokoh utama dalam ritus hidupnya, dan hal sakral yang tak kasat mata yang merujuk kepada maksud dari sesaji maupun perihal metafisik. Istilah Abhimantrana, secara harfiah berarti upacara; doa-doa; pepujian. Dalam hal ini Abhimantrana memberikan ruang bagi berbagai hal yang termasuk memperkenalkan berbagai ritual adat Keraton Yogyakarta, khususnya yang berkaitan dengan tahapan siklus hidup masyarakat Jawa. Di sisi lain, pameran ini merupakan potret ruang informasi yang memungkinkan pengunjung menguraikan pelestarian budaya dan mengkontekstualisasikan potret kontemporer.

“Dengan mengambil momentum ulang tahun kenaikan takhta ke-35 Sri Sultan HB X, Keraton Yogyakarta mengajak masyarakat berkontemplasi melalui upacara adat. Mengusung Abhimantrana, pameran ini menjadi potret dari ruang informasi bagi pengunjung dalam membaca dan menafsirkan pelestarian budaya yang dikontekstualisasikan dengan potret hari ini,” tutur GKR Bendara.

Sri Sultan Hamengku Bawono dalam sambutannya mengatakan bahwa Keraton Yogyakarta bertekad untuk mendorong semangat dan kebangkitan budaya jawa serta mempertahankan tradisi yang tercermin dalam upacara adat.

“Upacara adat bukan hanya sebagai peristiwa, melainkan cerita hidup yang dijalin dengan nilai-nilai estetis, filosofis, dan spiritual. Dalam semesta kehidupan, dimana harmoni dan keberkahan bersatu dalam doa dan perayaan, upacara adat menjadi medium suci untuk memohon keselamatan dan keberkahan universal,” ungkap Sri Sultan.

Sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pembukaan Pameran Abhimantrana

“Semoga pameran ini menjadi sarana inspirasi dan jendela informasi bagi masyarakat dalam memahami dan menginterpretasikan khasanah upacara adat Keraton Yogyakarta. Tentu, sebagai upaya nyata menuju pemahaman yang lebih luas, agar kebudayaan dapat terus hidup dan berkembang di tengah perubahan dunia,” tambah Sri Sultan.

Pameran temporer ini dibuka untuk umum sejak tanggal 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. Ruangan pameran dibuka pukul 08.30-14.30 WIB yang berlokasi di Gedung Sarangbaya, Komplek Kedhaton Kagungan Dalem Museum Keraton Yogyakarta. Tiket Masuk untuk pengunjung dibanderol seharga Rp 15.000 untuk pengunjung domestik dan Rp 25.000 untuk pengunjung mancanegara.

Untuk mengetahui informasi lengkap, pengunjung dapat memantau kegiatan Keraton Yogyakarta melalui sosial media seperti, Instagram dan Facebook Keraton Yogyakarta.

Pras Chandrawardhana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *