Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai? Catat Tanggalnya

Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai? Catat Tanggalnya
Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya

infoseni.id – Lebih dari seribu gandrung akan menari di pantai Marina Boom Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019. Festival tari kolosal Gandrung Sewu akan diikuti oleh berbagai usia berbusana khas Banyuwangi yang menyala. Festival ini bakal jadi salah satu atraksi wisata paling eksotis.

“Kemegahan Gandrung Sewu telah menjadikan event ini masuk 10 Best Calendar of Event Wonderful Indonesia”, ujar Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (5/10).

Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya
Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya

Festival kesenian rakyat yang menyajikan tarian dibalut dalam sendratari dan berkisah perjuangan heroik rakyat Blambangan melawan kolonial. Lebih dari seribu (sewu – bahasa Jawa) penari Gandrung akan menari dengan latar pemandangan Selat Bali.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa Festival Gandrung Sewu sudah seperti perayaan tahunan para penari Gandrung. Para penari ini datang dari berbagai penjuru Banyuwangi.

Mereka berkumpul dan berlatih bersama demi menghadirkan atraksi seni kolosal yang memikat. Beralaskan pasir pantai, mereka menari dengan lincah membentuk beragam formasi demi suguhan atraksi yang ciamik.

“Setiap tahunnya, seniman cilik, muda, hingga paruh baya antusias menampilkan atraksi kolosal Gandrung Sewu untuk menunjukkan kebanggaan mereka terhadap budaya daerah pada publik global. Penari dari usia 6 hingga paruh baya semua menyambut event ini dengan suka cita”, jelas Anas.

Gandrung Sewu tahun ini akan melibatkan 1330 seniman tari dan musik Banyuwangi. Mengambil tema Panji-Panji Sunangkara, sendratari ini akan bercerita tentang semangat membara Pangeran Rempeg Jagapati memimpin rakyat Banyuwangi melawan kolonial Belanda.

Gandrung, kata Anas, menjadi identitas budaya Banyuwangi yang telah mendunia. Tidak hanya menghadirkan sebuah atraksi, Anas menerangkan bahwa Gandrung Sewu digelar sebagai regenerasi seniman tari di Banyuwangi.

Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya
Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya

Anas menambahkan, pada tanggal 12 Oktober 2019, pihaknya akan menyajikan atraksi lainnya, seperti Festival Lembah Ijen dan Ngopi Sepuluh Ewu (Ngopi Sepuluh Ribu – bahasa Jawa).

“Jika ingin melihat kisah Gandrung lebih dekat lagi, silakan hadir di Festival Lembah Ijen usai menonton Gandrung Sewu. Sendratari ini digelar di amphiteater berlatarkan hamparan sawah yang dikelilingi ratusan patung gandrung berbahan terakota. Amphiteater ini berada di ketinggian 600mdpl di kaki Gunung Ijen”, tambah Anas.

Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menyebutkan, para wisatawan bisa mengunjungi Festival Lembah Ijen dan Ngopi 10 Ewu usai menonton Gandrung Sewu. Festival Lembah Ijen akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, sementara Ngopi 10 Ewu yang digelar di Desa Adat Kemiren akan berlangsung sejak pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menjelaskan bahwa keseriusan Banyuwangi dalam menggarap sektor pariwisata patut ditiru. Banyuwangi mampu menghadirkan festival berkelas setiap pekan.

“Banyuwangi adalah kota festival. Kota yang tidak pernah berhenti menghadirkan atraksi dan inovasi. Tahun ini saja mereka bisa menggulirkan 99 event besar. Salah satunya Gandrung Sewu yang masuk dalam Calendar of Event Nasional”, paparnya.

Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya
Ingin Melihat 1330 Gandrung Menari Di Pantai Catat Tanggalnya

Keseriusan Banyuwangi menggarap pariwisata memang luar biasa. Daerah lain bisa meniru langkah mereka. Selama bulan Oktober 2019, beragam event meramaikan Banyuwangi Festival. Antara lain, Festival Kuntulan Caruk (5 Oktober), Festival Band Remaja (18 Oktober), Festival Gendhing Osing (26 Oktober), Festival Gandrung Sewu (12 Oktober), Festival Ngopi 10 Ewu (12 Oktober) dan Festival Lembah Ijen (12 Oktober).

Selain itu, juga dihadirkan Banyuwangi Writing Festival (20 Oktober), Santripreneur Festival (20-22 Oktober), Banyuwangi International BMX (26-27 Oktober), Festival Anak Sholeh (29-30 Oktober) dan Traditional Market Festival (30 Oktober).

“Buat daerah lain, tidak perlu ragu menjadikan pariwisata sebagai leading sektor. Karena pariwisata adalah cara termudah dan termurah mendongkrak PAD. Banyuwangi bisa menjadi benchmark,” pungkas Arief Yahya kepada rekan media.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *