Kraton Jogja Rilis Album Gendhing Gati Volume 2 di Hari Sumpah Pemuda
infoseni.id – Kraton Jogja yang diwakili KHP Kridhomardhowo meliris album Gendhing Gati Volume 2 pada Rabu (28/10) di Kraton Jogja. Album ini dirilis bertepatan dengan peringatan Hari sumpah pemuda.
Ini menjadi album kedua Kraton Jogja setelah sebelumnya sukses meluncurkan album pertama dengan 15 gendhing di dalamnya. Album ini berisi 18 judul Gendhing Gati yang terdiri dari 14 gendhing lama yang direkam kembali dan 2 gendhing baru yang berjudul Gendhing Gati Taruna dan Gendhing Gati Bhineka.
“Pada waktu 17 Agustus kita launching Gendhing Gati volume pertama itu ada 15 gending. Kemudian hari ini kita launching volume 2 itu ada 18 gending, gathi-nya 16 gending. Yang 2 itu gending bonus,” ujar Penghageng (pimpinan) KHP Kridhomardowo, KPH Notonegoro.
Dua gendhing baru ini menjadi unggulan dalam album Gendhing Gati 2. Keduanya dimainkan oleh Abdi Dalem Wiyaga yang memainkan gamelan dan Abdi Dalem Musikan yang memainkan instrument musik barat yang menjadi sebuah kolaborasi antara timur dan barat.
Pada saat launching album Gendhing Gati Vol.2 yang dilaksanakan di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (28/09) para abdi dalem menampilkan dua gendhing andalan tersebut. Karena pandemi, masyarakat juga tetap dapat menyaksikan launching album tersebut secara live melalui Youtube Channel Kraton Jogja.
Kanjeng Pangeran Notonegoro selaku penghageng (pimpinan) KHP Kridhomardhowo menjelaskan bahwa dua gendhing baru tersebut diciptakan masa Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menampilkan semangat perjuangan dan semangat kemerdekaan.
Kedua gendhing yang ditampilkan ini memiliki makna di dalamnya. Nama Gendhing Gati Taruna sendiri diambil dari kata “Taruna” berarti “Muda” yang menjadikann gendhing ini memiliki karakter agung, ceria, penuh ekspresi, semangat, dan gembira layaknya para pemuda. Komposisi lagu ini dibuat sangat epic dengan pembagian poliponik atau pemecahan suara menjadi suara I dan II yang menghasilkan sebuah harmoni yang indah.
Sedangkan Gendhing Gati Bhinneka, kata ‘Bhinneka’ memiliki arti beraneka ragam, sehingga gendhing ini memiliki aneka ragam irama dan melodi, terutama dalam instrumen alat tiupnya. Gendhing ini cukup khas dengan model buka atau intro yang berbeda dengan gendhing gati lainnya yang biasanya dibuka dengan bonang barung dengan melodi yang sama dengan gendhingnya. Namun Gendhing Gati Bhinneka ini terdapat pangkat buka atau adangiyah oleh bonang barung yang berkolaborasi dengan balungan, seperti halnya racikan Gendhing Sekaten.
Kemudian pangkat buka dilanjutkan dengan alunan alat tiup barat yang diiringi buka kendang. Uniknya lagi komposisi dari alat musik tiup ini beragam yang memiliki harmonisasi dengan motif kendangan yang ditambah instrument seperti ketipung, dog-dog dan kecer yang biasanya hadir dalam musik khas keprajuritan. Jika didengarkan Gendhing Gati ini memberikan kesan berwibawa dan agung namun didalamnya tetap ada unsur dinamis.
Dengan adanya album Gendhing Gati Volume 2 yang berisi lagu diantaranya, Gati Bhinneka, Gati Branta Wiwaha, Gati Buntal, Gati Harjuna Asmara, Gati Jendral, Gati Kapten, Gati Kingkin, Gati Komis, Gati Kuda, Gati Mandra, Gati Marinir, Gati Padhamara, Gati Priya, Gati Taruna, Gati Usar, dan Gati Weni ini harapannya semua masyarakat dapat menikmati dan belajar perkembangan karawitan di Kraton Jogja dari masa ke masa.
16 Gendhing Gati beserta 2 bonus track dalam album bagian kedua ini dapat dinikmati di berbagai platform musik seperti Spotify dan iTunes, juga tersedia di Youtube Channel Kraton Jogja. Disamping itu pula, bagi masyarakat yang ingin tahu lebih jauh tentang masing-masing Gendhing Gati beserta notasinya, dapat langsung membuka website kratonjogja.id