PEMBUKAAN PAMERAN “NARAWANDIRA: KERATON, ALAM, DAN KONTINUITAS”
infoseni.id – Beberapa hari yang lalu tepatnya dihari Sabtu, 4 Maret 2023 pukul 19.00 wib bertempat di Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berlangsung acara pembukaan pameran “Narawandira: Keraton, Alam, dan Kontinuitas”.
Dalam acara pembukaan pameran ini turut ditampilkan juga pertunjukan kesenian wayang orang dengan judul “Jumenengan Prabu Kresna” yang disutradarai oleh MW. Dwijusuwanto. Pembukaan pameran ini diawali dengan sambutan oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendara selaku penanggung jawab pameran Narawandira.
Dalam sambutannya beliau menceritakan secara singkat asal mula berdirinya Keraton Ngayogyakarta yang dilakukan oleh Pangeran Mangkubumi.
Beliau juga menceritakan dimasa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono II membangun secara berkala taman-taman pesanggrahan, salah satunya Taman Sari yang menjadi potret pesanggrahan yang memukau di mana diarea taman tersebut ditanami beberapa pohon yang menjadi keperluan di Keraton sehingga Taman Sari dimasanya disebut juga sebagai kebun dapur.
Untuk sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Bawono X yang mana isi dari sambutan beiau ialah hubungan antara manusia dengan alam serta sejarah dari Pangeran Mangkubumi yang mendorong pembukaan lahan pertanian.
Beliau juga menceritakan banyaknya pembangunan pabrik tebu dibeberapa wilayah di Yogyakarta sebagai cerminan atas kemajuan perokonomian di Yogyakarta pada zaman dahulu.Selesai memberikan sambutan Sri Sultan Hamengku Bawana X didampingi oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendara meresmikan pameran Narawandira : Keraton, Alam, dan Kontinuitas dengan memukul “japan” sebagai tanda bahwa pameran telah resmi dibuka.
Acara yang selanjutnya yaitu pertunjukkan kesenian wayang orang dengan judul “Jumenengan Prabu Kresna”. Secara singkat pertunjukkan ini menceritakan bahwa di kerajaan Dorowati Prabu Noro Singo Murti yang belum selesai membicarakan keadaan negerinya didatangi secara tiba-tiba oleh Raden Narayana beserta Raden Setiyaki.
Maksud dari kedatangannya ialah untuk meminta kerajaan Dorowati, hal inipun memancing amarah dari Singo Mulang Joyo adik Prabu Noro Singo Murti yang berakhir dengan peperangan yang dimenangkan oleh Singo Mulang Joyo.
Namun tidak berakhir disitu saja, Raden Narayana mendatangai pertapaan Ngukirotawu tempat Begawan Abiyasa berada untuk meminta bantuan dari pada Pandawa untuk melawan Singo Mulang Joyo beserta pasukannya.
Peperangan pun kembali terjadi di mana kali ini dimenangkan oleh Raden Narayana beserta pasukannya. Kerajaan Dorowati pun berhasil direbut oleh Raden Narayana yang kemudian Raden Narayana diangkat menjadi raja dengan nama Sri Batara Kresna.